Anda
takut menikah karena khawatir soal harta? Ataukah Anda sudah menikah
namun bingung harus menerapkan manajemen keuangan seperti apa agar hidup
lebih bahagia dan berkah?
Kita tentu pernah mendengar, atau bahkan mengucapkan sendiri,
beribu-ribu alasan untuk tidak menikah. Salah satunya adalah karena
harta. Entah karena tidak punya, atau justru sebaliknya: punya banyak
namun enggan berbagi dengan (calon) pasangan.
Bagi yang sudah menikah, lain lagi persoalannya. Harta terlalu
sering diidentikkan dengan pengundang rasa bahagia. Atau candu yang bisa
mengubah air mata menjadi tawa. Harta adalah kunci kebahagiaan dan
keberhasilan rumah tangga. Padahal, kehidupan sehari-hari kadang justru
membuktikan sebaliknya. Rumah tangga pasangan yang terlalu silau harta
malah miskin rasa bahagia, atau kandas di tengah jalan.
Jadi, bagaimana sebenarnya kedudukan harta dalam pernikahan? Seperti
apa pengaturannya yang tepat dalam rumah tangga menurut kacamata Islam?
Bagaimana pula kebenaran ungkapan “hartamu (adalah) hartaku” yang
sering kita dengar, bahkan kita jadikan semacam sindiran?
Dengan cerdik dan lugas buku ini menjelaskan hakikat keuangan rumah
tangga Islami dari berbagai sudut pandang. Penjelasan penting seperti:
- kewajiban dan hak suami-istri dalam keuangan keluarga,
- definisi dan pembagian uang belanja,
- pengaturan gaji suami dan gaji istri,
- plus minus istri bekerja,
- manajemen cash flow yang tepat,
- investasi islami yang patut dicoba, dan
- seluk-beluk mencari penghasilan tambahan
WAJIB diketahui bukan hanya oleh yang berencana menikah, namun juga
siapa pun yang ingin membangun rumah tangga yang lebih sehat secara
keuangan, berkah, dan bahagia.